Akibat Salah Gaul

SUASANA ruangan kebidanan di salah satu rumah sakit tidak tenang lagi. Dua keluarga terlibat percakapan serius. Entah takut atau toleransi, para dokter dan perawat tidak ada yang berani menegur. Seorang perempuan muda masih menangis. Pipinya sembab.

Usut punya usut, yang terjadi pada keduanya adalah hal yang biasa. Maksudnya, mulai terbiasa terdengar di telinga. Sepasang remaja dimabuk asmara harus mengakhiri hubungan di rumah sakit. Alih-alih, sang lelaki yang masih duduk di bangku SMK bisa masuk bui.

“Indak bisa pak. Kami dak tarimo, anak kami alah sarupo iko. Dak ado masa depan namonyo ko lai,” kata Jalil (nama samaran) yang telah melaporkan kasus hubungan gelap (maksudnya gelap-gelapan) anaknya Canti dengan anak Budin. Kini, Canti terbaring di RS, karena keguguran.

Kedua keluarga itu masih bersikeras. Yang satu — keluarga Jalil ngotot, mereka akan melanjutkan laporan dan menjebloskan sang romeo, Gante (samaran juga) ke penjara. Keluarga Budin mengaku, mereka mau membayar sampai Rp 50 juta, agar masalah tidak diperpanjang.

“Apo lo ka nan sampai ka polisi lo. Ko karajo anak-anak awak mah. Mungkin, talalu lamah awak manjago,” kata Budin yang mulai emosi dan meninggikan nada suaranya. Katanya, duit sebanyak itu telah dikumpulkan dari sanak famili mereka di kampung. Sampai-sampai, ada sawah ladang yang tergadai.

Tak kunjung menemui titik terang, akhirnya dua keluarga ini mulai main dekingan. Keluarga Jalil membawa beberapa orang prajurit dan aparat kepolisian untuk membela hak anaknya — yang telah terampas. Pun demikian dengan Budin cs. Mereka datang dengan pasukan lengkap yang berasal dari salah satu kesatuan.

Akhirnya, penuh sesaklah ruangan yang sebenarnya hanya boleh diisi ibu akan melahirkan, suami yang menunggu, suster, dokter dan beberapa keluarga paling dekat itu. Sesaat, suasana hening. Ada isak tangis Canti yang mulai reda, karena Gante telah berada di sisinya. Tak ada yang tahu, karena dua kubu masih terus bersiteru.

“Alah ma pak, anak-anaknyo sajo dak bacakak do,” kata seorang suster yang mulai muak dengan keributan yang terjadi di ruangan yang seharusnya bebas dari keributan itu.

Mata-mata marah, sedih, malu dan rasa lain yang menyatu itu serempak mengarah kepada sudut ranjang RS yang mulai bengkok. Mereka sadar, apa yang diributkan tak akan menyelesaikan masalah. Tanpa sadar, mereka mulai sadar. Kalau kesadaran mereka benar-benar telah hilang.

Melihat kedua pasangan itu mulai saling menangisi nasib mereka, dua keluargapun mulai melukan. Jalil cs mengaku telah memaafkan perilaki Gante. Mereka juga tidak akan menerima apa-apa, atas harga diri anak mereka. Sebaliknya, Budin cs mengaku terserah saja.

Lama, suasana hening mulai merasuk di ruangan. Dua kubu aparat dan prajurit tak banyak berkata. Mereka mengakui, sulit berada di posisi itu. Saran mereka, satukanlah saja keduanya dalam jenjang perkawinan. Karena keduanya beda sekolah, tak akan ada masalah. Mereka yang menjadi dekingan itu pun surut mundur. Tinggalah dua keluarga yang saling tatap. (rvi)

Tags: , ,

4 respons untuk ‘Akibat Salah Gaul

Tinggalkan Balasan ke Bambang Batalkan balasan